Sabtu, 20 September 2008

Probiotik, Atasi Permasalahan Budidaya Gurami


Ikan Tahan Penyakit dan Pertumbuhan Lebih Cepat

Musim pancaroba seperti sekarang ini menjadi problem tersendiri bagi para pembudidaya gurami. Pasalnya, suhu yang fluktuatif, sangat dingin di malam hari dan sangat panas di malam hari, menimbulkan masalah tersendiri bagi ikan. Misalnya, menjadikan gurami gampang lesu, malas makan, mudah stres, bahkan seringkali terserang luka fisik yang mengakibatkan satu persatu ikan mati.

Bagaimana solusinya? Salah satu langkah yang efektif antara lain dengan memanfaatkan probiotik pada kolam maupun ikan. Cara ini bahkan sudah lama diterapkan oleh Galih Adi, petani gurami dari Maos, Cilacap, yang kini tinggal di Bantul dan mengembangkan gurami dengan ratusan plasmanya.

“Probiotik sangat bagus untuk kolam dan ikan. Kolam lebih sehat dan ikannya juga lebih kuat terhadap stres dan penyakit. Dan yang pasti, pertumbuhan ikan akan sangat pesat karena probiotik juga merangsang nafsu makan ikan,” jelas Adi, yang alumni Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.

Menurut Adi, probiotik berasal dari kata pro yang artinya mendukung dan biotik yang berarti kehidupan. Maka probiotik artinya sesuatu yang bisa membantu atau mendukung kehidupan ikan. Aplikasi probiotik bisa dengan dua cara, yakni langsung diguyur ke air kolam (misalnya Nature Simba, Masterfish, Superplankton)maupun dicampurkan ke dalam pakan ikan (misalnya Rajagrameh, Rajalele, Nutrisi, SPF, dan jenis probiotik lainnya).

Dijelaskannya, probiotik itu ibarat benteng pertahanan diri. Sebagai benteng, diberikan sejak dini semakin baik. “Semacam imunisasi. Jangan menunggu kondisi kolam jelek dan ikan kena masalah atau terserang penyakit. Tapi, berikan secara teratur sejak pertama kali bibit masuk kolam. Maka ikan akan selamat sampai panen,” ujar pemilik Mangestoni PS Surabayan, Sanden, Bantul ini menandaskan.

Bukti bahwa aplikasi probiotik sangat efektif juga diakui Jumadi, petani gurami desa Ceme, Sanden, Bantul. Ketika melihat di kolamnya banyak ikan yang stres dan ngambang, buru-buru sore harinya ia mengguyurkan sebotol probiotik Nature yang dicampur segenggam gula pasir ke kolamnya. Keesokan harinya air kolam jernih dan semua guraminya sehat kembali.

“Nyaris tak percaya, karena biasanya satu hari pasti mati 8 atau 10 ekor. Padahal ikan sudah ukuran kilon. Ruginya kan banyak. Setelah kena probiotik kok langsung sehat semua dan selamat sampai panen. Sekarang pemberian nature saya ulang tiap dua minggu sekali karena saya sudah percaya 100%. Ibaratnya saya sudah fanatik sekarang,” jelas Jumadi.

Budidaya gurami sekarang makin diminai petani karena prospeknya yang cerah. Apalagi saat ini seiring kenaikan harga pakan, harga panen gurami dari kolam petani juga membaik. “Saya mengambil gurami dari kolam petani dengan harga Rp 18.000,- hingga Rp 19.000,- yang saya sesuaikan dengan standar pemasaran di Jakarta. Kalau di bawah harga itu, kasihan petaninya, untungnya mepet. Padahal, tujuan kita kan sejahtera bersama-sama petani. Maka saya menerapkan pola plasma yang fair kepada petani-petani saya. Semua panenan saya ambil dengan harga sangat layak dan timbangannya tepat,” ujar ketua Asosiasi Petani Ikan Sanden (APIS).

Anjar Sutiyana, pemilik toko Tani Maju Jl Magelang Km 5,6 Yogyakarta mengatakan bahwa kesadaran petani ikan untuk menggunakan probiotik belakangan ini memang meningkat tajam. “Dulu yang ke toko saya, kebanyakan cari pupuk dan bibit tanaman. Sekarang banyak petani lele, gurami, nila, dan udang galah mencari probiotik untuk keberhasilan tambaknya,” ujarnya.* MURDOKO

8 komentar:

Anonim mengatakan...

saya pinggin yang lebih detil tentang perwatanya

Anonim mengatakan...

harga probiotiknya berapa pak? dan belinya di mana? ikan gurame saya baru saja mati 1000 ekor. thanks infonya.

Unknown mengatakan...

silakan kontak mas wiwid di 0274 9357800 yaaa tq

Anonim mengatakan...

untuk info lebih lanjut tentang pembelian bibit,budidaya,dan pemasaran nya kemana yaa untuk daerah sleman deket maguwoharjo thank

Anonim mengatakan...

Mas sy jualan Probiotik BioHavest ARIAKE dari Kyushu Medical Jepang yang selama ini sudah banyak digunakan untuk budidaya udang, ikan dan lele, mungkinkah kita bisa menjalin kerja sama, untuk info lebih lanjutnya bisa hubungi sy di No.081381772094(Anjar)

Anonim mengatakan...

Blog ini memang memberikan pelajaran bagi peternak gurame tetapi gambar yang ditampilkan merupakan gambar jepretan saya. Itu tangan Munir (25), peternak ikan di Desa Arjawinangun, Cirebon menunjukkan gurame hasil pembesaran dengan ramuan Attagi (produksi CV KTNA/attaqi.blogdrive.com) dari ukuran satu jari menjadi dua jari setengah hanya dalam waktu pemelihraaan 3,5 bulan, padahal biasanya mencapai 5,5 bulan baru bisa panen. Terima kasih. Ir Budi Santoso

Unknown mengatakan...

Untk harga probiotik brapa ya harganya???

sugi agro mengatakan...

Untuk skala perikanan besar kami sarankan membuat probiotik sendiri, bisa dari ramuan tetes tebu + bahan bakteriprobiotik (EM4 / lactobacilus ) difermentasi